10 Macam Puasa Sunnah Beserta Lafal Niatnya

Puasa atau saum merupakan salah satu rukun Islam. Menurut penjelasannya, puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari minuman, makanan, dan perbuatan buruk. Pantangan-pantangan tersebut dilakukan dalam waktu-waktu tertentu, tergantung dengan jenis puasa yang dijalani.

Sebagai contoh, puasa bulan Ramadan berjumlah 29-30 hari dan dilaksanakan ketika bulan Ramadan datang. Berbeda dengan puasa bulan Ramadan, macam macam puasa lainnya hukumnya sunah. Artinya, mereka yang menjalani akan mendapatkan pahala, tetapi jika tidak pun tak akan berdosa.

Berikut adalah jenis puasa sunnah dalam Islam.

1. Puasa 10 Muharam (Asyura)

Puasa Asyura dilakukan setiap tanggal 10 Muharam. Bagi kamu yang ingin mengikuti jejak Rasulullah saw., puasa Asyura bisa dilakukan dari tanggal 9. Tujuan puasa 10 Muharam adalah untuk menghapus dosa dalam setahun seperti yang dijelaskan pada hadis.

“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) menghapuskan dosa setahun yang lepas,” (HR Muslim).

Niat puasa Asyura:

Nawaitu sauma asyuro sunnatal lillahita’ala

2. Puasa Tasu’a

Sebelumnya kita telah membahas jenis puasa sunah yang dilakukan Nabi pada tanggal 9 Muharam. Nah, puasa tersebut dinamakan puasa Tasu’a.

Puasa Tasu’a dilakukan untuk mengiringi puasa Asyura . Puasa ini dijalani untuk membedakan praktek puasa yang dilakukan oleh kaum Nasrani dan Yahudi.

Niat puasa Tasu’a:

Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala

3. Puasa Senin Kamis

Saum Senin Kamis merupakan salah satu macam macam puasa paling lazim bagi seorang muslim. Seperti namanya, puasa ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Menurut ajaran Islam, hari Senin dan Kamis merupakan hari di mana amal semua hamba diperlihatkan dan diangkat kepada Allah Swt.

Niat puasa Senin:

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatal lillaahi ta’aalaa

Niat puasa Kamis:

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatal lillaahi ta’aalaa

4. Puasa Daud

Macam macam puasa sunnah berikutnya adalah puasa Daud. Puasa sunah satu ini dikerjakan dengan syarat sehari puasa dan sehari tidak, begitu pun seterusnya.

Dalam Hadis Riwayat Bukhari nomor 3420 dan Muslim nomor 1159, saum ini merupakan macam puasa yang disukai Allah Swt.

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Salat yang paling disukai Allah adalah salat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat puasa Daud:

Nawaitu sauma daawuda sunnatal lillahi ta’ala

5. Puasa Arafah

Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijah . Satu-satunya pantangan yang melarang puasa ini adalah untuk mereka yang sedang berhajiManfaat puasa Arafah adalah untuk menghapus dosa setahun ke belakang dan setahun ke depan.

Niat puasa Arafah:

Nawaitu sauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta’aala

6. Puasa 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijah

Selain Arafah, saum sunah yang dilaksanakan ketika bulan Dzulhijah adalah puasa 10 hari pertama. Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah , orang-orang muslim juga dianjurkan untuk melakukan amalan lainnya. Amalan-amalan tersebut termasuk berzikir, berdoa sepenuh hati, istigfar, dan bersedekah. Pahala puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijah dipercaya setara dengan amalan berpuasa dan salat khusyuk selama setahun.

Niat puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijah:

Nawaitu sauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta’aala

7. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Macam macam puasa berikutnya adalah puasa di bulan Syawal. Puasa ini dikerjakan selama enam hari dan merupakan sunah dari Nabi Muhammad saw. Pelaksanaannya tidak harus berturut-turut. Kamu bisa memilih hari dan tanggal apa pun selama masih berada di bulan Syawal. Manfaat puasa 6 hari di bulan Syawal adalah untuk mendapatkan pahala seperti berpuasa selama 1 tahun.

Niat puasa 6 hari di bulan Syawal:

Nawaitu sauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis syawwaali lillaahi ta’aala

8. Puasa Syakban

Puasa Syakban merupakan jenis puasa sunnah yang dikerjakan di bulan Syakban. Dari Sayyidatina Aisyah Radhiyallahu Anhu, ia bersabda,

“Adalah Rasulullah saw. berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Muslim).

Niat puasa Syaban:

Nawaitu sauma hadzal yaumi ‘an ada’I sunnati sya’bana lillahi ta’ala

9. Puasa untuk Kaum Muslim yang Belum Menikah

Puasa sunah satu ini dilakukan sebagai pengingat diri. Pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja kecuali pada hari-hari yang diharamkan pada kalendar Islam.

“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang telah memiliki kemampuan untuk menikah, maka hendaklah segera menikah, karena menikah akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah saum karena saum akan menjadi perisai baginya.” ( HR. Bukhari dan Muslim)

10. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah satu dari macam macam puasa yang dilakukan selama 3 hari di setiap bulan HijriyahTanggal tepatnya adalah 13, 14, dan 15 Hijriyah. Keutamaan puasa sunnah ini disebutkan dalam sebuah hadis. Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bersabda,

“Kekasihku yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati yaitu berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan salat duha, dan mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)

Niat puasa Ayyamul Bidh:

Nawaitu sauma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala