Tuntunan Salat Dhuha Lengkap Beserta Doa dan Keutamaannya

Umat Islam nampaknya cukup akrab dengan amalan sunnah salat dhuha. Sebab, salat yang satu ini termasuk salah satu salat sunnah yang istimewa selain salat tahajud. Apa kamu sudah sering melakukannya, Bela? Salat dhuha juga termasuk salat sunnah yang dianjurkan lho . Ada cukup banyak dalil, baik dari al-Quran maupun hadits yang menegaskan keutamaan salat dhuha.

Sama seperti salat sunnah lainnya, jumlah rakaat salat dhuha minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat, dilakukan dengan satu kali salam setiap dua rakaat. Salat dhuha boleh dilakukan sendiri dan boleh juga dikerjakan secara berjamaah. Apa kamu pernah mendengar kalau salat dhuha disebut sebagai salat orang-orang yang kembali pada Allah? Simak keutamaan dan segala seluk beluk tentang salat dhuha berikut ini.

Waktu pelaksanaan salat dhuha

Waktu pelaksanaannya adalah dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak, sampai sebelum matahari tegak lurus. Mudahnya, salat dhuha hanya bisa dikerjakan setelah terbitnya matahari, dan berakhir sebelum masuknya waktu dhuhur. Namun, akan lebih utama kalau kamu mengerjakannya saat matahari sudah mulai naik sepenggal, yaitu kira-kira sekitar jam delapan pagi. Pada waktu dhuha ini semua doa dipercaya akan diijabah oleh Allah seperti yang dikatakan beberapa ulama.

Keutamaan salat dhuha

Banyak orang menyebut kalau dengan salat dhuha maka Allah akan menambah rezeki manusia. Tapi nyatanya, keutamaan salat dhuha tak hanya itu lho. Berikut di antaranya :

  1. Sarana untuk memohon ampunan dosa. Dalam hadist riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, “Siapa yang membiasakan (menjaga) salat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”
  2. Tidak termasuk ke dalam golongan orang lalai dalam mencari rahmat Allah. “Orang yang mengerjakan salat dhuha tidak termasuk orang lalai,” (HR Al Baihaqi dan An Nasai)
  3. Salat dhuha termasuk bagian dari sedekah. “…Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.”
  4. Salatnya orang-orang yang kembali (bertaubat) alias taat. Kalau kamu merutinkan salat dhuha maka namamu akan menjadi salah satu yang dicatat sebagai orang-orang yang taat.
  5. Berpahala seperti orang pergi haji dan umroh. Keutamaan salat dhuha yang sebelumnya telah didahului salat shubuh berjamaah dan dzikir hingga terbit matahari adalah seperti mendapat pahala seperti orang pergi haji dan umrah.

Niat dan tata cara salat dhuha

Hukum salat dhuha adalah sunnah muakad, artinya hukum sunnah yang sangat dianjurkan. Sebab, Rasulullah sendiri melakukannya dan menjadikannya sebagai wasiat. Perbedaan tata cara salat dhuha dari salat sunnah lainnya terletak pada bacaan niat, doa, dan waktunya. Berikut bacaan niat salat dhuha :

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya : “Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”

Setelah membaca niat, dilanjutkan dengan takbirotul ihram, membaca doa iftitah, dan seterusnya seperti salat biasanya. Untuk surat yang dibaca, diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Al-Lail, Asy-Syamsu, dan Asy-Syarh. Setelah diakhiri dengan dua kali salam, lalu dilanjutkan dengan dzikir dan ditutup dengan membaca doa salat dhuha.

Doa salat dhuha

Hal baik lainnya yang sangat disunnahkan ketika melaksanakan salat dhuha adalah membaca doa salat dhuha. Sebenarnya apapun doanya selama itu baik diperbolehkan. Tetapi akan lebih indah kalau doa tersebut diawali dengan menyebut nama Allah, dan memuji atas segala karunia yang telah Dia berikan. Berikut ada satu doa salat dhuha yang populer dipanjatkan oleh kaum muslim di seluruh dunia.

“Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadakash shalihin.”

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.