Keutamaan Puasa Arafah

Pada penanggalan hijriah, Dzulhijjah seringkali disebut sebagai bulan haji yang merupakan momentum terpenting setelah Ramadan. Saat itu umat Islam dari segala penjuru dunia berbondong-bondong menuju ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji sebagai wujud ketaqwaannya kepada Allah Swt.

Salah satu puncak aktivitasnya yang wajib dilakukan yaitu wukuf di padang Arafah, karena tanpanya ibadah haji tidak akan sah. Peristiwa ini ternyata tidak hanya spesial bagi yang menunaikan haji, namun penting bagi umat Islam lainnya.

Mengapa begitu istimewa? Berikut penjelasannya.

Pengertian Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang pelaksanaannya bertepatan pada waktu jamaah haji beribadah wukuf di padang Arafah. Waktu ini sangatlah istimewa karena merupakan puncak tertinggi ibadah bagi mereka yang menunaikan ibadah haji, tetapi bagi mereka yang tidak melaksanakannya dapat tetap merasakan esensi yang sama dengan menunaikan puasa Arafah.

Hukum Puasa Arafah

Pelaksanaan puasa ini hukumnya sunnah muakad yang artinya sangat dianjurkan karena memiliki berbagai keutamaan. Puasa ini khusus dilakukan oleh mereka yang tidak beribadah haji.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, diantaranya sebagai berikut :

1. Menghapuskan Dosa Selama 2 Tahun

Jika kita menunaikannya maka dosa-dosa kita setahun sebelum dan setahun akan datang setelah 9 Dzulhijjah ini akan dihapuskan.

“Puasa hari Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang telah dan setahun akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) akan menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim no.1162)

2. Pelaksanaannya Saat Hari Arafah

Ibadah puasa ini hanya bisa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan wukuf di padang Arafah saat musim haji. Dalam sebuah hadistnya Nabi Rasulullah bersabda, “Tiada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari Arafah” (HR. Muslim)

3. Termasuk Sunnah Rasulullah

Sunnah Rasulullah yang patut kita teladani dan ikuti sebagai bukti keimanan kepada Yang Maha Kuasa.

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa Asyura, Puasa Hari Arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan salat dua rakaat salat subuh” (HR An-Nasa’i dan Ahmad)

4. Memberi Syafaat di hari Kiamat

Beribadah puasa dan membaca Al-Quran sangatlah penting untuk bekal di kehidupan akhirat nanti karena itu jangan lupakan ibadah yang satu ini.

“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku.’ Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Hakim)