JURNAL GARUT – Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan dan mencontohkan umatnya untuk melakukan berbagai ibadah wajib maupun sunnah .
Salah satu ibadah sunnah yang selalu dianjurkan oleh Baginda Muhammad Rasulullah SAW ialah melaksanakan salat Iduladha .
Tempat dan Waktu Sholat Idul Adha
Sholat idul adha disyariatkan dikerjakan secara berjamaah. Tempatnya lebih afdhol (utama) ialah dilakukan di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan.
Dalilnya, Rasulullah biasa mengerjakan sholat ‘id di tanah lapang meskipun ada Masjid Nabawi yang pahala sholat di dalamnya dilipatgandakan 1.000 kali lipat. Sebagaimana hadits dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa hadits ini menjadi dalil bahwa sholat ‘id di tanah lapang lebih utama daripada di masjid. Kecuali penduduk Makkah yang selalu mengerjakan sholat ‘id di masjidil haram.
Namun dalam Fikih Manhaji Mazdhab Syafii dijelaskan, tempat sholat id terbaik adalah di tempat yang banyak menampung jamaah.
Jika daya tampungnya sama, masjid lebih utama dari pada lapangan karena kaum muslimin bisa mendapat dua pahala yakni dari sholatnya dan keberadaannya di masjid.
Rasulullah sholat id di tanah lapang karena waktu itu masjid Nabawi sempit tidak bisa menampung seluruh jamaah yang terdiri dari kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak.
Sedangkan mengenai waktu sholat idul adha, menurut jumhur ulama, dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal (matahari bergeser ke barat).
Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mempercepat pelaksanaan sholat ini. Hikmahnya, agar kaum muslimin memiliki lebih banyak waktu untuk menyembelih hewan qurban.
Tata Cara Sholat Idul Adha
Sholat idul adha dikerjakan secara berjamaah. Setelah sholat selesai ditunaikan, khatib menyampaikan khutbah. Ini berbeda dengan urutan pada sholat Jumat yang khutbahnya disampaikan terlebih dulu, setelah itu baru sholat.
Berikut ini beberapa hal terkait pelaksanaan sholatnya:
1. Tidak ada sholat qobliyah dan ba’diyah
Sholat idul adha tidak didahului dengan sholat sunnah qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan sholat sunnah ba’diyah. Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah . (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tidak ada adzan dan tidak ada iqomah
Sholat idul adha tidak didahului dengan adzan, tidak pula ada iqomah. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.
Secara praktis, tata cara sholat idul adha adalah sebagai berikut:
• Niat. Pembahasan niat sholat idul adha telah dibahas di atas.
• Takbiratul ihram
• Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali. Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
• Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya
• Ruku’ dengan tuma’ninah
• I’tidal dengan tuma’ninah
• Sujud dengan tuma’ninah
• Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
• Sujud kedua dengan tuma’ninah
• Bangkit dari sujud dan bertakbir
• Takbir zawa-id sebanyak lima kali. Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
• Ruku’ dengan tuma’ninah
• I’tidal dengan tuma’ninah
• Sujud dengan tuma’ninah
• Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
• Sujud kedua dengan tuma’ninah
• Duduk tasyahud dengan tuma’ninah
• Salam
Singkatnya, yang berbeda dari sholat lainnya adalah niat dan takbir zawa-id. Di antara setiap takbir zawa-id, dianjurkan membaca dzikir dengan memuji Allah. Di antaranya dengan bacaan:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
( Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar)
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar.
Berikut bacaan tatacara Salat Iduladha , semoga bermanfaat.***
Sumber: bersamadakwah.net
SHARE: