WAKTU terbaik dalam bulan Dzulhijjah adalah 10 hari pertama, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti berpuasa sunah dan berzikir. Anjuran oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam tersebut tentu saja memiliki banyak keutamaannya.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:

“Tidak ada kebajikan yang lebih pada menyukai Allah di hari mana pun selain di hari-hari ini, yaitu, sepuluh hari pertama Dzulhijjah.”

Kemudian para sahabat bertanya: “Utusan Allah, bahkan perjuangan di jalan Allah (Jihad)?”

Dia berkata: “(Ya), bahkan perjuangan di jalan Allah, kecuali orang yang pergi (di jalan Allah) dengan kehidupan dan harta bendanya, dan tidak kembali dengan mereka.” (Abu Dawud).

Dikutip dari About Islam , Kamis (23/7/2020), dalam hadits lainnya Nabi Muhammad meminta umat Islam untuk memperbanyak baca tahlil atau mengucapkan kalimat; la ilaha illallah, tahmid; Al-Hamdullilah dan takbir; Allahu akbar.

Contoh yang diberikan Nabi tentang perbuatan terbaik dalam sepuluh hari awal Dzulhijjah adalah zikir. Mengapa harus berzikir? Hal ini dijelaskan di dalam Alquran, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra'd: 28).

Kemudian dalam hadist, Nabi shalallahu alaihi wassalam berkata, “Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang tidak mengingat-Nya, adalah seperti orang yang hidup dan yang mati.” (Al-Bukhari dan Muslim).

(sal)