Amalan Dunia yang Bernilai Pahala di Akhirat
Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala semata-mata hanya untuk beribadah kepadaNya dan menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Setiap muslim berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mengumpulkan amal saleh yang akan dibawa ke menghadap Allah di hari penghakiman kelak.
Setiap jiwa pasti akan mengalami kematian, dan baginya harta benda apapun tak ada yang berguna selain amal saleh. Banyak sekali amalan dunia yang bisa umat muslim amalkan semasa hidupnya. Amalan-amalan yang membawa banyak pahala, yang pahalanya terus mengalir bahkan ketika seorang muslim itu telah wafat.
Pimpinan Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya menjelaskan, sesungguhnya kehidupan manusia itu tidak dapat terlepas dari apa yang ia kerjakan.
Ketika seorang muslim berbuat baik, maka sesungguhnya dirinyalah yang telah berbuat baik kepada dirinya sendiri dan akan mendapat balasannya kelak. Hal sebaliknya berlaku juga untuk muslim yang berbuat tidak baik maka akan mendapat balasannya berupa siksaan dari Allah Ta'ala.
“Jika yang kita tanamkan adalah kebaikan maka kita akan mendapatkan buahnya di akhirat dan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala,” kata Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya dikutip dari channel YouTube, Al-Bahjah TV .
Buya menjelaskan, dalam Islam dikenal berbagai macam ibadah yang diperintahkan Allah Ta'ala seperti sholat, puasa, dan lainnya yang mendatangkan pahala.
Namun kata dia, tak hanya ubudiyah saja yang bernilai pahala di sisi Allah. Ada hal lainnya yang juga dihitung sebagai pahala ibadah misalnya bekerja mencari nafkah, melakukan perniagaan jual-beli yang halal dan sebagainya.
“Biarpun terlihat sebagai amalan dunia, anda mau ke toko (tapi) ingat saya nanti kalau sudah untung, toko saya berhasil, maka setiap bulan saya akan memberikan berapa persen dari keuntungan saya, niatnya sudah seperti itu maka sepanjang ia bekerja, maka hembusan napasnya bernilai pahala,” ujar pendakwah kelahiran Blitar, Jawa Timur ini.
Buya Yahya menuturkan, keberkahan tentunya akan didapat dengan beribadah kepadaNya semata-mata untuk meraih ridha Allah Ta'ala. Hanya dengan melibatkan Allah dalam setiap keputusan dan urusan maka Insya Allah akan mendulang pahala sebagai bekal menyongsong kehidupan akhirat.
“Kaya di dunia dan di akhirat kaya, itu tidak susah. Hanya perlu kesadaran saja karena kita akan meninggalkan ini semua. Banyak orang yang hartanya melimpah, tapi tidak diberi kesempatan oleh Allah untuk berdermawan sedikitpun niat untuk membangun mushola, membantu membangun masjid,” kata dia.
“Akan tetapi untuk bermaksiat maka ia akan bersemangat karena mengapa? Karena ia tidak dipilih oleh Allah. Maka mari menjadi hamba yang dipilih oleh Allah Ta'ala. Maka berusahalah melatih diri kita untuk berbuat baik dengan apa yang kita berikan,” tutupnya.