Di antara hal yang pasti dilakukan oleh seorang pelajar atau penuntut ilmu adalah menulis catatan pelajaran di kelas, atau ketika diskusi dan mengaji. Bahkan menulis catatan pelajaran ini di kalangan para santri merupakan sebuah kewajiban agar ilmu yang telah dipelajari tidak mudah hilang dan lupa.
Di dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim, Syaikh Al-Zarnuji menyebutkan beberapa tips agar ilmu yang sudah dipelajari tidak mudah hilang dan lupa. Di antaranya adalah dengan cara ditulis dan dicatat. Disebutkan bahwa sifat ilmu adalah liar dan cara mengekangnya adalah dengan ditulis dan dicatat.
Selain itu, setelah menulis dan mencatat ilmu yang sudah dipelajari, dianjurkan pula membaca doa berikut;
آمَنْتُ بِاللهِ اْلوَاحِدِ اْلأَحَدِ اْلحَقِّ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَكَفَرْتُ بِمَا سِوَاهُ
Aamantu billaahil waahidil ahadil haqqi wahdahuu laa syariika lahuu wa kafartu bimaa siwaahu.
Aku beriman kepada Allah, Dzat Yang Maha Tunggal, Maha Esa dan Maha Benar, Dia Esa tiada sekutu bagi-Nya. Dan, aku ingkar terhadap sesuatu selain Dia.
Menurut Syaikh Al-Zarnuji dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim, doa ini merupakan salah satu amalan agar ilmu yang sudah ditulis dan dicatat tidak mudah lupa dan hilang dari ingatan. Beliau berkata sebagai berikut;
ويقول بعد كل مكتوبة : آمنت بالله الواحد الأحد الحق، وحده لا شريك له، وكفرت بما سواه
Hendaknya penuntut ilmu setelah selesai menulis membaca; Aamantu billaahil waahidil ahadil haqqi wahdahuu laa syariika lahuu wa kafartu bimaa siwaahu.