Doa Tawakal
Setiap manusia diberi kemampuan untuk melakukan sesuatu. Dia bisa meraih apa yang diinginkan melalui usaha yang dia jalankan. Meski demikian, tidak ada seorang pun bisa mencegah hal buruk terjadi. Baik hal tersebut terjadi saat ini maupun nanti.
Demikian pula, seseorang tidak bisa menyenangkan hati banyak orang. Ada kalanya kita dibenci orang karena si pembenci merasa ada kekurangan pada diri kita. Pun demikian pula pada diri kita. Kita bisa saja bertemu sesuatu yang sangat tidak kita sukai. Padahal, kita sudah berusaha agar hal itu tidak terjadi.
Untuk itu, sangat dianjurkan melafalkan doa yang ditulis oleh Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumiddin. Melalui doa ini, kita memasrahkan segala yang terjadi pada Allah SWT.
Allahumma inni ashabahtu la astathi'u daf'a ma akrohu wa la amliku naf'a ma arju wa ashbahal amru biyadi ghairi wa ashbahtu murtahanan bi a'amali fala faqiro afaqaru minni. Allohumma la tusymit bi ‘aduwwi wala tasu' bi shodiqi wala taj’al mushibati fi dini wala taj’alid dunya akbaro hammi wala tusalith ‘alayya man la yarhamuni ya hayyu ya qoyyum.
Artinya, ” Ya Allah, setiap pagi saya tak mampu menghindar dari apa yang saya benci, saya pun tak kuasa mendapatkan apa yang saya inginkan. Segala urusan ada di luar kekuasaan saya, diri saya tergadaikan dengan perbuatan saya, maka tidak ada yang lebih miskin dari saya. Jangan Engkau beri kegembiraan musuh di atas penderitaan saya. Jangan Engkau jadikan cobaan saya dalam agama saya. Jangan Engkau jadikan urusan dunia sebagai kesusahan terbesar saya. Jangan Engkau jadikan orang yang tak mengasihani saya sebagai pemimpin saya. Ya Allah yang Maha Hidup dan Mengurus Segala Sesuatu.”