Satu hal yang pasti terjadi ketika kita terlahir dan hidup di dunia ini adalah kematian. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami peristiwa tersebut. Merupakan rahasia Ilahi kapan dan waktunya, dan tidak tergantung pada usia ataupun kesehatan.
Ketika seseorang meninggal, dia tidak dapat mencari amal ibadahnya sendiri, melainkan 3 hal yang menjadi bekalnya yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Jika seorang insan meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh.”(HR. Muslim).
Saat mengetahui ada orang yang meninggal atau tertimpa musibahm kita bisa mengucapkan:
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innalillahi wa innailaihi raajiuun.
Artinya: “Sesungguhnya semua ini hanyalah milik Allah, dan hanya kepadanya kami kembali.” (Al-Baqarah 2:156)
Bacaan yang dikenal dengan sebutan “istirja” atau “tarji” merupakan kalimat yang diucapkan apabila seseorang tertimpa musibah atau kabar dukacita.
Kaum Muslim meyakini bahwa Allah adalah Esa yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil. Umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima.
Doa untuk Orang Meninggal Laki-Laki
Apabila hendak mendoakan seorang ahli kubur laki-laki maka bacaan doanya adalah :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضُ مِنَ لدَّنَسِ.
وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَا بِ الْقَبْرِ أَوَمِنْ عَذَابِ النَّرِ
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbaradi wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wazaujan khairan min zaajihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min ‘adzaabilqabri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.
Artinya:
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berikan kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air yang jernih lagi sejuk. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih dari rumahnya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya (di dunia). Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim).
Doa untuk Orang Meninggal Perempuan
Ketika hendak mendoakan kepada ahli kubur perempuan maka diucapkan doa yang sama seperti kepada laki-laki. Namun, lafal “hu” digant dengan lafal “ha” pada doa untuk orang meninggal laki-laki.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضُ مِنَ لدَّنَسِ.
وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَا بِ الْقَبْرِ أَوْمِنْ عَذَابِ النَّرِ
Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa'fu ‘anhaa, wa akrim nuzuulahaa wawassi' mad kholahaa ,waghsilhaa bil maai wats salji wal barodi, wa naqqihaa, minadz dzunubi wal khothooyaa kamaa naqqoits tsaubal abyadhu minad danas. Wabdilha daarool khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa, wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min adzabil qobrii au min ‘adzaa binnaar.
Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Untuk orang tua yang sudah meninggal, kita juga wajib senantiasa mendoakan, karena doa seorang anak merupakan satu diantara tiga amal yang bisa membantu orang tuanya di alam kubur.
Berikut doanya:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir Lahu Warhamhu Wa ‘Aafihi Aa’fu ‘anhu Wa Akrim Nuzulahu Wa Wassi’ Madkhalahu, Waghsilhu Bil Maa i Wats-tsalji Walbarodi Wa Naqqihii Minal khathaa Ya Kamaa Yunaqqats-Tsawbul Abyadhu Minad Danas.
Wa Abdilhu Daaran khairan Min Daarihii Wa Ahlan Khairan Min Ahlihii Wa Zawjan Khairan Min Zawjihi, Wa Adkhilhul Jannata Wa A ‘Idzhu Min ‘Adzaabil Qobri Wa Fitnatihi Wa Min ‘Adzaabin Naar.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah kedua orang tuaku. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, bersihkanlah kedua orang tuaku dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah kedua orang tuaku dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran.
Dan gantilah tempat tinggalnya dengan tempat tinggal yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya juga. Masukkanlah kedua orang tuaku ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.”
Demikianlah beberapa doa yang bisa kita panjatkan untuk orang yang sudah meninggal dunia, semoga bisa kita amalkan.