Dzikir Ketika Berkendara di Pegunungan

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Jabir ra, dia berkata, “Ketika kami naik, kami bertakbir dan ketika kami turun kami bertasbih.” Dalam kitab al-Adzkar Imam Nawawi menyebutkan, Abu Dawud memasukkan riwayat hadis ini dalam Bab Dzikir Ketika Menaiki Kendaraan. Sedangkan dalam riwayat hadis dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar Ra, berkata, “Nabi Saw ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah..” Tapi hadis lain mengatakan ini pada waktu menaiki kendaraan perang.

Intinya, berbagai riwayat menyebutkan sunnah untuk membaca Dzikir ini ketika berkendara melewati jalanan pegunungan yang terjal dan curam.

لاإله إلا الله وحده لاشريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير، آيبون عابدون ساجدون لربنا حامدون لربنا حامدون صدق الله وعده ونصر عبده وهرم الأحواب وحده

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syain qadiir, aayibuuna taaibuuna ‘aabduuna saajiduuna lirabbinaa haamiduun, shadaqalllahu wa’dahu wa nasahra ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah

Artinya; Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, Yang tiada sekutu bangi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala puji dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa, kami kembali, kami bertaubat, kami menghamba, kami bersujud kepada Tuhan kami. Allah selalu menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan musuh-musuhnya sendirian.