DALAM menunaikan ibadah sholat, baik wajib maupun sunah, ada surah yang dibaca usai membaca Surah Al Fatihah. Hal inilah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika melaksanakan sholat.
Ada beberapa surah yang biasa dibaca oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dalam sholat-sholatnya, sehingga umatnya dianjurkan juga mencontoh beliau dalam hal ini. Berikut surah-surah tersebut, sebagaimana dikutip dari Muslim.or.id , Rabu (22/7/2020).
Sholat Maghrib
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam pernah membaca Surah At-Thur, Al-A’raf, dan Al-Mursalat ketika Sholat Maghrib. Dalam riwayat dari Jubair bin Math’am, ia berkata:
سمعتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقرأُ بالطورِ في المغربِ
Artinya: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam membaca Surah At-Thuur pada Sholat Maghrib.” (HR Muslim 463)
Kemudian dalam riwayat dari Marwan bin Hakam, ia berkata:
أنَّ زيدَ بنَ ثابتٍ قالَ : ما لي أراكَ تقرأُ في المغربِ بقصارِ السُّورِ ؟ قد رأيتُ رسولَ اللهِ يقرأُ فيها بأطول الطُّوليينِ ! قلتُ : يا أبا عبدِ اللهِ ، ما أطولُ الطُّوليينِ؟ قالَ : الأعراف
Artinya: “Zaid bin Tsabit bertanya kepadanya, ‘Mengapa engkau membaca surat yang pendek-pendek ketika Sholat Maghrib? Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam membaca surah yang paling panjang.' Marwan berkata, ‘Wahai Abu Abdillah, apa yang engkau maksud surah yang paling panjang?' Ia menjawab, ‘Al A’raf'.” (HR An Nasa'i Nomor 989, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan An Nasa'i)
Selanjutnya dalam riwayat dari Ibnu Abbas, ia berkata:
إن أم الفضل سمعته ، وهو يقرأ : { والمرسلات عرفا } . فقالت : يابني ، والله لقد ذكرتني بقراءتك هذه السورة ، أنها لآخر ما سمعت من رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرأ بها في المغرب
Artinya: “Bahwa Ummul Fadhl mendengarnya membaca surah wal mursalaati ‘urfaa. Kemudian Ummul Fadhl berkata, ‘Wahai anakku, demi Allah engkau telah mengingatkan aku dengan bacaan surah ini bahwa ini adalah surah yang dibaca ketika Sholat Maghrib terakhir yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam'.” (HR Al Bukhari Nomor 763 dan Muslim Nomor 462)
Sholat Shubuh
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah membaca Surah Qaaf dan At-Takwir ketika Sholat Subuh. Berdasarkan riwayat dari Quthbah bin Malik, ia berkata:
أنه صلى مع النبيِّ صلى الله عليه وسلم الصبحَ . فقرأ في أولِ ركعةٍ: والنخلُ باسقاتٍ لها طلعٌ نضيدٌ. وربما قال: ق
Artinya: “Ia pernah Sholat Subuh bersama bersama Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pada rakaat pertama membaca ayat baasiqaatin lahaa thal’un nadhiid (Surat Qaaf ayat 10).” (HR Muslim Nomor 457)
Sementara Amr bin Harits berkata:
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْفَجْرِ إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
Artinya: “Aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pada Sholat Subuh membaca idzas syamsu kuwwirat (Surah At-Takwir).” (HR An-Nasa'i dalam Ash Shughra 941, dengan sanad hasan)
Sebelumnya
1
2
Sholat Isya
Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi mengatakan, “Dimakruhkan memperpanjang bacaan surah pada Sholat Isya sebagaimana larangan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam terhadap Muadz.” (Sifat Shalat Nabi, 104)
Sebab yang dianjurkan ketika Sholat Isya adalah membaca surah-surah wasath mufashal. Sebagaimana dijelaskan:
أنَّ مُعاذَ بنَ جبلٍ رضي الله عنه كان يُصلِّي معَ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، ثم يأتي قَومَه فيُصلِّي بهمُ الصلاةَ، فقَرأ بهمُ البقرةَ، قال : فتجوَّز رجلٌ فصلَّى صلاةً خفيفةً، فبلَغ ذلك مُعاذًا فقال : إنه منافقٌ، فبلَغ ذلك الرجلَُ، فأَتَى النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فقال : يا رسولَ اللهِ، إنا قومٌ نعمَل بأيدينا، ونَسقي بنَواضِحنا، وإن مُعاذًا صلَّى بنا البارِحةَ، فقرَأ البقرةَ، فتجوَّزتُ، فزعَم أني منافقٌ، فقال النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم : ( يا مُعاذُ، أفتَّانٌ أنت – ثلاثًا – اقرَأْ : { وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا} . و{ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى } . ونحوَها )
Artinya: “Mu’adz bin Jabal Radhiallahu anhu pernah sholat bersama Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian ia kembali kepada kaumnya dan sholat bersama mereka menjadi imam. Kemudian ia membaca Surah Al Baqarah. Kemudian seorang lelaki mangkir dari sholat dan ia sholat sendiri dengan sholat yang ringan. Hal ini terdengar oleh Mu’adz, sehingga ia pun berkata, ‘Ia munafik'. Perkataan Mu'adz ini pun terdengar oleh si lelaki tersebut. Maka ketika datang Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, ia bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siang hari saya bekerja dengan tangan saya dan mengairi ladang dengan unta-unta saya. Kemarin Mu'adz sholat mengimami kami dan membaca Al Baqarah, sehingga saya mangkir dari sholat. Dan ia mengatakan saya munafik'. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Wahai Mu'adz, apakah engkau ingin menjadi pembuat fitnah?' Sebanyak tiga kali. Bacalah was syamsi wad dhuhaaha (Asy Syams) dan sabbihisma rabbikal a’laa (Al A’laa) atau semisalnya'.” (HR Al Bukhari Nomor 6106 dan Muslim Nomor 465)
Surah Asy-Syams dan Al-A’laa termasuk wasath mufashal.
Sholat Zuhur dan Ashar
Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata:
كنا نحزرُ قيامَ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ في الظهرِ والعصرِ . فحزرنا قيامَه في الركعتين الأوليين من الظهر قدرَ قراءةِ الم تنزيل – السجدة . وحزرنا قيامَه في الأخريين قدرَ النصفِ من ذلك وحزرنا قيامه في الركعتين الأوليين من العصرِ على قدرِ قيامِه في الأخريين من الظهرِ وفي الأخريين من العصرِ على النصفِ من ذلك . ولم يذكر أبو بكرٍ في روايته : الم تنزيل . وقال : قدر ثلاثين آيةً
Artinya: “Kami mengira-ngira panjang sholat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika Sholat Zuhur dan Ashar. Kami mengira-ngira dua rakaat pertama Beliau pada Sholat Zuhur yaitu sekadar bacaan surah Alif laam miim tanzil (As Sajdah). Dan kami mengira-ngira dua rakaat terakhir Beliau sekitar setengah dari itu. Dan kami mengira-ngira dua rakaat pertama Beliau pada Sholat Ashar itu seperti dua rakaat akhir Beliau pada Sholat Zuhur. Dan dua rakaat terakhir Beliau pada Sholat Ashar itu sekitar setengahnya dari itu. Dalam riwayat Abu Bakar tidak disebutkan Alif laam miim tanzil, namun ia berkata: ‘Sekitar 30 ayat'.” (HR Muslim 452)
Wallahu a'lam .
(han)
2
2