Setiap manusia tak pernah luput dari perbuatan dosa dan maksiat. Yang menjadi masalah ialah ketika seseorang justru kecanduan berbuat maksiat, sehingga ia terus mengulanginya. Bukan perkara mudah untuk berhenti dari kecanduan bermaksiat. Butuh proses dan waktu yang tidak singkat. Selain itu, niat sungguh-sungguh juga perlu ditanamkan sedalam mungkin.

Jika kita masih suka melakukan hal yang haram (maksiat) padahal kita tahu kalau itu dilarang, tetapi tidak bisa meninggalkannya. Dalam kondisi seperti itu, Syaikh Mutawalli Asy-Sya’rawi menyarankan kita membaca doa berikut ini..

اَللهُمَّ اَحْرِمْنِي لَذَّةَ مَعْصِيَتِكَ وَارْزُقْنِيْ لَذَّةَ طَاعَتِكَ

( Allahumma ahramnii ladzdzata ma'shiyatika warzuqnii ladzdzata thoo'atik ).

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah aku dari kenikmatan bermaksiat kepadaMu dan berikanlah aku rezeki kenikmatan dalam taat kepadaMu,”.

Sekadar diketahui, Syaikh Mutawalli Asy-Sya’rawi merupakan ulama zuhud di abad modern. Ia sangat mahir menerjemahkan masalah-masalah agama dengan sangat mudah dan simpel. Ia dikenal dengan metodenya yang bagus dan mudah dalam menafsirkan Alquran. Metode dakwah yang digunakannya pun sesuai untuk semua kalangan dan latar belakang kebudayaan. Syaikh Mutawalli Asy-Sya’rawi dianggap sebagai seorang ulama yang lebih mencintai dan menghormati Mesir serta dunia Arab. Oleh karena itu, ia mendapat gelar Imam ad-Du’ati yang berarti pemimpin para da’i.

Syaikh Sya'rawi dikenal cerdas sejak kecil. Ia berhasil hafal Alquran di usia 11 tahun hingga lulus pendidikan dasar di madrasah yang berlokasi di Zagaziq pada 1923 M. Pada 1937, ia menempuh pendidikan di Al-Azhar, Kairo, sebuah perguruan Islam tertua di dunia. Ia memilih belajar di fakultas Bahasa Arab dan lulus pada tahun 1940. Beliau wafat pada 17 Juni 1998 di Giza, Mesir. Saat itu, lebih dari satu juta orang mengantar jenazahnya dan memadati jalan-jalan di Kota Kairo. Puluhan karya dalam bentuk buku telah ditorehkan oleh Syaikh Sya'rawi. Di antaranya yang paling populer ialah Kitab Tafsir Asy-Sya’rawi.