Adab dan Tata Cara Ziarah ke Makam Rasulullah di Masjid Nabawi

Ziarah ke makam Rasulullah termasuk ibadah yang penting. Muslim yang berhaji sangat dianjurkan untuk mengunjungi makam beliau baik sebelum pelaksanan haji atau setelahnya.

Imam Nawawi dalam al-Azkar menyebutkan dalam al-Azkar, ketika akan berziarah ke makam beliau maka terdapat adab yang harus dilakukan. Di antaranya;

Pertama. Memperbanyak shalawat dan berdoa. Ketika pandangan telah tertuju ke pohon-pohon di Madinah, masjid Nabawi dan lainnya bacaan shalawat diperbanyak. Serta berdoa agar ziarah tersebut memberikan kemanfaatan dan agar dengan ziarah tersebut dapat menjadikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Selain itu juga dianjurkan berdoa

اللهم افتح علي أبواب رحمتك وارزقني في زيارة قبر نبيك صلى الله عليه وسلم ما زرقته أولياءك وأهل طاعتك واغفر لي وارحمني يا خير مسؤول

Allahhummaftah ‘alayya abwaaba rahmatika war zuqnii fii ziyaarati qabri nabiyyika shalla allahu ‘alaihi wa sallama, maa razaqtahu auliyaa-aka wa ahla thaa’atika waghfir lii warhamnii yaa khaira masuul.

Artinya; Ya Allah, bukalah atasku pintu rahmat-Mu, anugerahkan rezeki-Mu dalam ziarah makam Nabi-Mu Saw seperti apa yang Engkau berikan kepada kekasih-kekasih-Mu dan orang-orang yang tat pada-Mu dan ampunilah aku, rahmatilah aku wahai sebaik-baik tempat meminta.

Kedua. Ketika memasuki masjid maka disunahkan membaca doa yang biasa dibaca ketika memasuki masjid yang lain kemudian shalat tahiyatul masjid dan berdoa dengan doa ketika berziarah ke makam Rasul yang pernah ditulis sebelumnya .

Ketiga. Menyampaikan salam yang diwasiatkan seseorang untuk Rasulullah, maka bacalah salam ini

السلام عليك يا رسول الله من فلان بن فلان

Assalamu ‘alaika ya rasulullah min fulan bin fulan

Artinya; Semoga keselamatan kepadamu wahai Rasulullah, salam dari fulan bin fulan.

Kemudian geser satu dzira’ ke kanan mengucapkan salam kepada Abu Bakar dan mendoakannya, dan bergeser satu dzira’ lagi dan mengucapkan salam kepada Umar dan mendoakannya. Kemudian kembali ke tempat semula di hadapan makan Rasul.

Keempat. Memperbanyak berdoa dan bertawasul dengan memohon syafaat dengan perantara Rasul kepada Allah Swt, berdoa untuk diri sendiri, orang tua, sahabat, dan orang-orang muslim. Perbanyak tasbih dan tahmid kepada-Nya.

Kelima. Ketika akan keluar Madinah dan melanjutkan perjalan, disunnahkan shalat dua rakaat dan berdoa

اللهم لاتجعل هذا آخر العهد بحرم رسولك ويسرلي العود إلى الحرمين سبيلا سهلة بمنك وفضلك وارزقني العفو والعافية في الدنيا والآخرة وردّنا سالمين إلى أوطاننا آمين

Allahumma laa taj’al hadzaa aakhiral ‘ahdi biharami rasuulika, wa yassir lil’auda ilal haramaini sabiilan sahlatan bimannika wa fadlika war zuqnil ‘afwa wa; ‘aafiyati fid dunyaa wal aakirati wa ruddanaa saalimiina ilaa authaanina aamiin.

Artinya; Ya Allah janganlah Engkau jadikan ini adalah tahun terakhirku di tanam haram rasul-Mu, permudahkanlah aku untuk kembali ke haramain dengan mudah karena nikmat dan keutamaanmu, anugerahkanlah aku permaafan di dunia dan akhirat dan kembalikan kami dengan selamat dan mendapatkan pahala ke negeri kami, amin.