KETIKA melakukan sholat 5 waktu atau sholat sunah lainnya, kaum Muslimin terkadang membaca surah pendek setelah membaca Surah Al Fatihah. Ternyata terdapat adab-adabnya membaca surah pendek dalam sholat.
Surah pendek yang dibaca sebaiknya tidak sama dalam setiap rakaat sholat. Sebaiknya dilakukan secara bervariasi dan ini dinilai bagian dari tilawah.
“Dalam membaca surah-surah pendek ketika sholat, dianjurkan untuk membaca surah pendek yang berbeda dan tidak sama di setiap rakaat,” ungkap Ustadz Dr Khalid Basamalah, dikutip dari akun Youtube Lentera Islam , Rabu (22/7/2020).
Hal itulah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di setiap sholat. Jika memang ingin membaca surah yang sama di setiap rakaat kedua, misalnya dalam sholat yang berbeda, itu boleh-boleh saja.
Sebagaimana sahabat Nabi yang sering membaca Surah Al Ikhlas di rakaat kedua sholat. Sementara di rakaat pertama surahnya diacak.
Lalu makmum-makmumnya melaporkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bahwa imam tersebut selalu membaca Surah Al Ikhlas di rakaat kedua dalam sholat yang berbeda.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun bertanya kepada sahabatnya itu, “Mengapa engkau membaca seperti itu?” Lalu sahabatnya menjawab, “Karena saya mencintai surah itu ya Rasulullah.”
Maka itu, tidak apa jika dilakukannya seperti itu, kecuali dalam Sholat Isya membaca satu surah dalam keempat rakaat. Bisa dilakukan jika dalam sholat yang berbeda, dan dianjurkan untuk membaca surah yang bervariasi.
Adapun adab di mana bisa membaca beberapa surah dalam satu rakaat, misalnya setelah membaca Al Fatihah lalu membaca surah Al Ikhlas dan Surah Al Falaq. Bisa dilakukan karena dicontohkan oleh Rasulullah.
Lalu bisa juga membaca satu surah dengan ayat berbeda, seperti Surah Al Baqarah. Namun, dianjurkan membaca surah sampai selesai jika surah itu pendek.
Sebelumnya
1
2
Dalam hadis riwayat dari sahabat Abu Qatadah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
انَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ مِنْ صَلاَةِ الظُّهْرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ، وَسُورَتَيْنِ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى، وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ وَيُسْمِعُ الآيَةَ أَحْيَانًا، وَكَانَ يَقْرَأُ فِي العَصْرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ، وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى، وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ، وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ
Artinya: “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membaca Al Fatihah di dua rakaat pertama Sholat Zuhur dan juga membaca dua surah yang panjang pada rakaat pertama dan pendek pada rakaat kedua dan terkadang hanya satu ayat. Beliau membaca Al Fatihah di dua rakaat pertama Sholat Ashar dan juga membaca dua surah dengan surah yang panjang pada rakaat pertama. Beliau juga biasanya memperpanjang bacaan surah di rakaat pertama Sholat Subuh dan memperpendeknya di rakaat kedua.” (HR Al Bukhari Nomor 759 dan Muslim Nomor 451)
Wallahu a'lam .
(han)
2
2